Guru Transformatif adalah bagaimana cara seorang guru melakukan proses mendidik siswa dengan berbagai macam karakter yang unik baik dalam pembelajaran di kelas ataupun dalam bersosialisasi dilingkungan sekolah dengan berbagai perubahan dalam cara mendidik sesuai zamannya, sehingga menjadikan sekolah unggul.
Guru transformatif adalah 1. Guru yang mempunyai nilai-nilai keagamaan yang kuat. Nilai keagamaan adalah dasar seorang guru untuk dapat medidik siswa sehingga menjadi manusia yang bertaqwa dengan memahami nilai- nilai keagamaan dan mejadi teladan untuk para siswa. Hal ini terkait penanaman karakter siswa, karena sedikit banyak siswa akan menjadikan gurunya sebagai role model (panutan) 2. Guru harus bertanggung jawab. Dalam tanggung jawab ini seorang guru bukan semata tanggung jawab terhadap administrasi dalam pembelajaran dan penyampaian target materi, tetapi seorang guru harus bertanggung jawab penuh dalam pembelajaran terhadap siswa secara menyeluruh dengan memfasilitasi siswa sehingga informasi/ pembelajaran dapat tercapai dengan baik, seorang guru sebaiknya lebih mementingkan proses pembelajaran dari pada hasil dalam pembelajaran 3. Guru Pembelajar. Guru jangan pernah merasa cukup dengan ilmu yang dimiliki, harus terus menambah ilmu demi menunjang proses pembelajaran yang kretif dan inovatif. 4. Menguasai tekhnologi. 5. Senyum, Simpati, Ramah, Pengertian dan komunikatif. Guru harus selalu senyum, memiliki rasa simpati, pengertian dan rasa memiliki sehingga bisa saling memberikan hasil terbaik, saling menjaga perasaan dengan sikap/ akhlak dan komunikasi yang baik. 6. UpToDate. Guru harus mengetahui berbagai macam perkembangan anak di zamannya sehingga apa yang kita sampaikan dapat bermanfaat terhadap siswa untuk menghadapi generasi yang akan datang.
Dan yang paling penting, bagi seorang guru adalah jiwa guru, yaitu menjalani dengan sepenuh hati. sesuai dengan kata-kata dari salah satu pimpinan yang sangat terkenal di dunia pendidikan gontor adalah “ At-thoriqotu ahammu minal maddah, wal mudarrisu ahammu minat thariqoh wa ruhul mudarris ahammu minal mudarris” Artinya Cara atau metode itu lebih pentingdari pada materi (materi pengajaran), dan Guru lebih pentingdari pada metode, dan Ruh (jiwa) guru itu lebih penting dari gurunya sendiri. Pemateri adalah Bpk Eman Sulaeman seorang motivator dari SIT Ummul Quro
Materi Selanjutnya disampaikan oleh Bpk. Itang Cintaka, M.Pd yaitu tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
Definisi Penguatan Pendidikan karakter adalah gerakan pendidikan disekolah untuk memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetis) olah pikir (literasi) dan olah raga (kinestetik) dengan dukungan pelibatan public dan kerja sama antar sekolah, keluarga dan masyarakat.
Penguatan pendidikan karakter memiliki basis yaitu berbasis kelas, dimana terintegrasi dalam isi kurikulum dan mata pelajaran, baik secara tematik maupun terintegrasi. Memperkuat manajemen kelas dan pilihan metode dalam mengajar, serta mengembangkan muatan lokal sesuai dengan kebutuhan daerah.
Berbasis budaya sekolah, dimana melakukan pembiasaan nilai – nilai dalam keseharian sekolah, seperti 5S ( Senyum, Salam, Sapa, Sopan Santun ).keteladanan orang dewasa dilingkungan pendidikan, melibatkan ekosistem sekolah. Ruang yang luas pada segenap potensi siswa melalui kegiatan ko- kulikuler & ekstra kulikuler.
Berbasis masyrakat, yaitu potensi lingkungan sebagai sumber pembelajaran seperti keberadaan serta dukungan pegiat seni dan budaya, tokoh masyarakat, dunia usaha dan dunia industri. Sinkronisasi program dan kegiatan melali kerjasama dengan pemerintah daerah dan juga masyarakat srta orang tua siswa.
Guru transformatif adalah guru yang mentransformasi dirinya, mengubah dirinya menjadi guru yang memiliki ruhiayah yang kuat, sehingga guru menjadi teladan yang baik bagi para siwa dan siswinya.
Guru transformative adalah guru yang mempunyai wawasan yang luas, mempunyai banyak ide kreatif, mengajar dengan sepenuh hati, menguasai iptek dan mencintai lingkungan.
Penulis,
Imas Marwati, S.Pd.I & Siti Musriah, S.Pd.I