Penulis: Nurul Hanief M, S.Pd.
Kegiatan sharing session adalah salah satu program SDM di SIT Kaifa dimana guru/pegawai yang dipilih untuk mengikuti kegiatan pelatihan/workshop di luar kaifa sebagai perwakilan sekolah. Mereka yang dikirim pelatihan/workshop menyampaikan kembali materi kepada teman-teman guru agar bersama-sama mendapatkan ilmu dan pengalaman serta dapat diaplikasikan dalam pembelajaran.
Workshop kali ini diikuti oleh Ibu Nurul Hanief M, S.Pd dari unit SDIT Kaifa, yaitu Workshop Standar Mutu dan Pembelajaran Terpadu SIT pada hari Selasa,4 Des’18 s/d 6 Des’18 di SMPIT Ummul Quro Depok, Jl. M.H. Sanim No.16 Kukusan, Beji Kota Depok.
Pembahasan dalam workshop ini antara lain adalah “Standar Mutu Kekhasan Sekolah Terpadu, edisi keempat” mengenai kekhasan SIT yang sama sekali berbeda dari kurikulum 2013, yang sifatnya perluasan dan pendalaman dari kurikulum 2013. Dengan kata lain SIT tetap harus mengacu ke kurikulum nasional yang ditetapkan pemerintah kemudian dijiwai oleh Standar Mutu Kekhasan SIT tersebut. Pemabhasan yg lain adalah tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga JSIT Indonesia. Terakhir tentang penegasan kembali mengenai hakikat sekolah sesungguhnya yang merupakan tempat transformasi dari Learning Outcomes menjadi Performance Outcomes. Jika kita sebagai pendidik gagal melakukan transformasi tersebut maka pendidikan akan miskin makna. Pendidikan bertujuan untuk meraih ibrah, pengalaman atau experience yang dapat memengaruhi sikap, perilaku, dan amal perbuatan. Pendidikan saat ini haruslah “Deep Active Learner Experience” dengan cara review atau refleksi materi yang telah diberikan.
Sekolah Islam Terpadu memadukan secara integratif nilai-nilai dan ajaran islam dalam bangunan kurikulum dengan pendekatan pembelajaran yang efektif dan pelibatan yang optimal serta kooperatif antara guru dan orangtua serta masyarakat.
- Konsep Kurikulum SIT yang mencakup 4 pertanyaan penting yang harus terjawab, yakni:
- Kemana tujuan kita? Jawabnya adalah sesuai dengan Landasan dan Tujuan SIT, berupa Standar Kompetensi Lulusan SIT.
- Apa yang kita bawa? Jawabnya adalah isi dan bahan atau muatan materi yang harus dipersiapkan (Al-Qur’an, BPI, Arab, Pramuka, dan sebagainya).
- Bagaimana caranya? Jawabnya adalah sesuai dengan Prinsip dan Model Pembelajaran SIT.
- Bagaimana cara kita memastikan peserta didik sampai pada tujuan? Jawabnya adalah Evaluasi dengan penilaian atau pemantauan. Dibutuhkan quality control pada tiap levelnya, apakah ada peserta didik masih ada yang belum mencapai SKL (tertinggal) sehingga harus segera mendapatkan penyelesaian permasalahan tersebut. Harapannya adalah agar tidak terjadi permasalahan kembali di level berikutnya.
- Pembelajaran Terpadu SIT yang mencakup 2 hal penting, yakni:
- Prinsip Pembelajaran, meliputi: Sajikan, Internalisasikan dan Terapkan.
- Pendekatan Pembelajaran SIT tetap mengacu pada scientific approach oleh Dinas Pendidikan meliputi: Mengamati, Menanya, Mengumpulkan Informasi, Menalar, Mengkomunikasikan). Pendekatan Pembelajaran SIT antara lain adalah sebagai berikut:
- Telaah (mengamati), mengkaji Kompetensi Dasar (Tadabur). Hasil telaah adalah fakta, bukan persepsi/asumsi (dari panca indera) dan memberi gambaran awal berupa nilai kejujuran dan tidak mencampurkan dengan persepsi.
- Eksplorasi (menanya, mengumpulkan data/informasi), aktivitas menggali lebih dalam eksplorasi yang merupakan dimensi pembelajaran yang faktual dan konseptual.
- Rumuskan (menalar), merumuskan hasil eksplorasi.
- Presentasikan (mengkomunikasikan), mempresentasikan temuan.
- Aplikasikan (implementasikan ilmu), didasari atas hasil pembelajaran
- Duniawi, mengkaitkan dengan kehidupan
- Ukhrowi, jadikan amalan untuk menuju akhirat.