Home / SDIT Kaifa / Kegiatan SDIT Kaifa / SUPERCAMP 9 SDIT KAIFA “PRAMUKA SEJATI SUCI DALAM PIKIRAN PERKATAAN DAN PERBUATAN”

SUPERCAMP 9 SDIT KAIFA “PRAMUKA SEJATI SUCI DALAM PIKIRAN PERKATAAN DAN PERBUATAN”

Tim Penyusun : Kak Syifa dan kakak panitia SDIT kaifa

Selasa, 4-6 Februari 2020, SDIT Kaifa menyelenggarakan kegiatan rutinitas tahunan kepramukaan golongan penggalang yaitu Super Camp di Perkemahan Army Camp. Kegiatan tahun ini adalah kegiatan Super Camp 9 dengan mengusung tema “Pramuka Sejati Suci dalam Pikiran Perkataan dan Perbuatan”. Sebanyak 133 peserta penggalang dengan dibagi 14 regu (regu akhwat 7 dan regu ikhwan 7) mengikuti kegiatan perkemahan ini dengan antusias.

Hari pertama sesampainya disana, disambut dengan turunnya hujan. Tetapi, walaupun cuaca tidak bersahabat, semua peserta dan kakak-kakak pembina tetap melaksanakan rundown acara dengan baik. Anak-anak berkumpul untuk melakukan shalat Dhuha dan dilanjutkan dengan pemasangan tenda. Acara selanjutnya dilakukan setelah sholat Dzuhur, yaitu upacara pembukaan Super Camp 9 yg dipimpin langsung oleh Ka Mabigus SDIT Kaifa yaitu Bapak Ahmad Syahroni, S.Pd.I. Dalam amanatnya, beliau menyampaikan agar kegiatan ini dapat menjadikan seorang anggota pramuka sejati memiliki pengalaman berkesan untuk kehidupannya kelak, terutama perihal akhlak, disiplin, dan mandiri dalam kegiatan pramuka maupun dalam kehidupan kesehariannya dengan tetap menjaga bersih pikirannya dan perkataannya.

Setelah kegiatan upacara selesai, selanjutnya dilaksanakan perlombaan masak rimba oleh regu-regu yang didampingi kakak pembinanya. Sebagian peserta ada yg mengikuti lomba pengetahuan kepramukaan, lomba membuat poster, dan lomba shalat berjamaah. Semua kegiatan di sore hari pertama ini melibatkan semua peserta.

Kegiatan malamnya, selepas sholat Maghrib, tilawah, dan shalat Isya, semua peserta berkumpul di aula untuk menyaksikan tayangan film “Elang”. Makna dari film ini, yaitu menggambarkan seseorang yang awalnya tidak menyukai pramuka, namun setelah mengikuti berbagai kegiatan pramuka menjadi senang dengan pramuka. Tentunya tujuan panitia agar semua peserta didik khususnya SDIT Kaifa senang dengan kegiatan pramuka baik dalam sekolah maupun di luar sekolah karena bertujuan untuk membentuk pribadi yang memiliki karakter yang baik.

Hari kedua, setelah kegiatan qiyamul lail, peserta didik diberikan pemaparan tentang sejarah Kaifa oleh Ka Mabigus dan dilanjutkan pada pagi harinya, yaitu melakukan jelajah dengan diawali shalat Dhuha terlebih dahulu. Jelajah (outbound) ini memiliki 5 pos yg beberapa poinnya berpedoman dengan SKK penggalang, yaitu ada Pos Sejarah Kaifa, SKK Pengamat, SKK P3K, dan terakhir yaitu SKK Menyanyi. Point-point tersebut terlewati oleh ke 14 regu. Di SKK Pengamat, peserta diminta untuk mengamati sekitar. Di SKK P3K, peserta diminta untuk mempraktikkan cara menolong korban yang sifatnya sementara dengan cara membalut luka dengan kain mitela. Di SKK Menyanyi, peserta diminta menyanyikan lagu daerah dan lagu nasional. Tentunya ke 5 pos ini memiliki tujuan agar peserta mengenal lebih jauh sekolah yang mereka jadikan tempat belajar dan dari poin-poin SKK peserta didik dapat mengukur seberapa banyak keterampilan yang mereka miliki.

Sore harinya, peserta dan kakak-kakak pembina melakukan kegiatan pencapaian SKU Penggalang Ramu dengan melalui 3 pos yaitu Pos menyanyi lagu wajib nasional dan daerah (SKU 16), Pos mengenal lambang negara NKRI (SKU 17) dan Pos mengenal arah mata angin (SKU 24). Semua pos-pos terlewati guna mencapai SKU Penggalang Ramu.

Peserta mengikuti kegiatan api unggun dan pentas seni pada malam harinya. Namun, karena cuaca tidak mendukung, acara dilakukan di dalam ruangan aula dengan menggunakan lilin. Amanat Ka Mabigus dari acara api unggun, yaitu barisan peserta api unggun yang berbentuk lingkaran dengan ditengahnya disimpan api, tidak diartikan bahwa kita menyembah api, akan tetapi kita harus mengenal bahwa api juga salah satu makhluk Allah. Selain itu, diingatkan pula untuk tidak bermain dengan api, karena melalui kisah Nabi Ibrahim a.s, Allah dapat saja berkehendak mengubah api itu menjadi dingin atau panas. Adapun fungsi-fungsi dari api unggun dalam kepramukaan, yaitu dapat mempererat persaudaraan dan juga dapat mengusir hewan buas ketika kita berada di alam bebas.

Banyak hal yang dapat dijadikan pelajaran dalam perkemahan. Semoga dengan kegiatan ini, siswa dapat memiliki kepribadian yang berakhlakul karimah, suci dalam pikiran dan perkataan, serta siswa dapat bertadabur alam.

 

Foto lainnya : disini

Artikel Lain

Taushiyah Kemerdekaan : Hero yang layak untuk jadi Panutan

“Ceritakan Kisah-kisah kepahlawanan agar anak kita menemukan Hero  yang layak menjadi panutan”  Sebuah kata mutiara …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *